Senin, 29 Juli 2013

DAG DIG DUG DUARRRR DUBAI !

Tak kusangka! Kalimat itu muncul dalam pikiranku. Memang merupakan hal yang cukup sulit dalam mendapatkan sponsorship dengan nominal yang besar. Setelah mendapatkan email dari pihak Harvard University bahwa aku diterima menjadi delegasi Indonesia dalam progam “Harvard Project for Asian and International Relations” di Dubai. Terbesit angka yang cukup fantastis untuk menuju kota yang penuh dengan pesona itu.
Berawal dari dukungan oleh Bapak Azis selaku dosen pengairan dan Ibu Chusna pihak IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa) akhirnya aku menuliskan proposal bantuan dana yang aku tujukan pada Rektorat, Fakultas, INAWF (Indonesia Water Forum), IOM, dan Jurusan. Peran Pak Donny selaku sekertaris jurusan dan Mas Hafid selaku ketua HMP juga sangat membantuku. Tolakan demi tolakan aku terima mulai dari Bank Indonesia, Garuda Indonesia, Perum Jasa Tirta, dll. Tapi aku tak membuang harapan dan terus berjuang dan berdoa.
Selang beberapa minggu aku pun memberanikan diri untuk melakukan registrasi via paypal menggunakan uang beasiswa yang aku miliki. Lalu aku juga berusaha menfollow up berbagai sumber dana. Alhamdulillah, Allah masih membuka pintu rejeki yang lainnya hingga aku mendapatkan jumlah bantuan dana yang mencukupi.
Akhirnya aku pun mensurvei berbagai travel agency, hingga akhirnya aku mendapatkan info bahwa sulit untuk mendapatkan visa dubai dikarenakan wanita berumur dibawah 25 tahun dan belum menikah harus didampingi oleh orang tua. Akan tetapi, aku terus menggali info untuk memperlancar destinasiku menuju kota dubai. Selang 2 minggu aku pun membooking hotel JW Marriot dan memenuhi berkas-berkas visa.
Bak tersambar petir disaat aku mendapatkan kabar bahwa delegasi lain sudah apply visa via emirates online dan tertolak. Padahal sudah mengeluarkan uang tiket emirates yang cukup mahal. Selain itu juga sudah membayar registrasi dan booking hotel. Wah sungguh pikiranku bermacam-macam. Tapi aku percaya dengan Allah. Terus berdoa bahwa Allah akan menolongku dan memberikan jalan kemudahan. Akhirnya aku menghubungi pihak travel dan temanku menghubungi KJRI Dubai untuk mendapatkan bantuan.
Alhamdulillah, Jum’at siang, aku mendapatkan kabar dari pihak travel bahwa visaku tidak mengalami kendala apapun. Sungguh lega sekali hati ini. Tapi aku masih saja dag dig dug duer disaat visa teman-temanku via DVPC (Dubai Visa Processing Center) sudah issued sedangkan aku masih belum ada kabar. Wah, tidur pun masih belum nyenyak. Akhirnya dengan kunci: Birulwalidain (Taat pada orang tua dan meminta doa restu beliau), bersedekah, dan mengaji, keesokan harinya aku menuju travel dan mendapatkan kabar bahwa visaku sudah issued! Alhamdulillah, keajaiban itu datang juga.. hehehe..
Tips bagi student yang apply visa dubai adalah lampirkan beberapa hal, seperti:
1.    Booking tiket emirates, (kalau bisa via Singapore karena lebih murah berkisar antara 7,8 juta).
2.    Apply visa via DVPC dengan form yang ada.
3.    Buat surat ijin ortu dalam bahasa inggris dengan lampiran fotokopi KTP ayah atau paspor ayah.
4.    Lampirkan surat keterangan mahasiswa dari fakultas dengan bahasa inggris.
5.    Beri surat undangan dari pihak penyelenggara dan surat pendukung visa dari dubai (untuk acara saya adalah American University in Dubai).
6.    Hotel Confirmation Letter.
7.    Fotokopi paspor dan paspor asli.
8.    Kartu Keluarga.
9.    Foto terbaru background putih 80%, size 4x6.
10. Kartu Tanda Mahasiswa.


Selang 7 hingga 14 hari kerja e-visa pun akan issued. Jika memang memungkinkan menuju Jakarta, lebih baik mengurus sendiri karena lebih capat hanya memakan waktu sehari saja, keesokan harinya akan issued. Jika tidak memungkinkan, bisa juga menggunakan jasa travel. Let’s try it! Don’t be afraid to travel around the world! :D


2 komentar:

  1. Alhamdulillah,, Semua atas kehendakNya :D Keep spirit yaa.. Aq juga masih berjuang mengejar mimpi :)

    BalasHapus