Rabu, 05 September 2012

KEGIATAN HARIAN MAGANG DI PDAM KOTA MALANG


Senin, 27 Agustus 2012
Pada tanggal 27 Agustus 2012 merupakan hari pertama aku bersama kedua sahabatku (Ira dan Annisa) magang di PDAM Kota Malang. Tiga tema yang ditentukan dalam pemilihan PKN (Praktek Kerja Nyata) adalah water balance, pressure management, ALC (Pendeteksi NRW atau loses). Sistem pengaliran jaringan perpipaan yang digunakan oleh PDAM adalah Hanzen William.

Kebersamaan Team Work Ketika Kerja Lapangan

Dengan keramahan Pak Wito sebagai pembimbing kita di PDAM, beliau menjelaskan mengenai water balance. Sesuai dengan artinya water balance yaitu keseimbangan air yang dilakukan untuk mengetahui debit di DMA (District Main Area) dan mengukur seberapa besar kehilangan air di inlet. Water balance juga memiliki maksud debit yang masuk (Q1) sama dengan debit yang dikeluarkan atau debit yang dipakai untuk kebutuhan di DMA (Q2). Sehingga selisih antara Q1 dan Q2 disebut loses (NRW). Apabila terjadi selisih maka ada kemungkinan terjadi kebocoran. Oleh karena itu dipasang PRV setiao DMA untuk mengatur tekanan secara otomatis dan juga terdapat master induk (MD). Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui flow, mengingat flow berbanding terbalik dengan tekanan.
Dengan penjelasan yang diberikan oleh Pak Pran kita menuju lokasi rampal. Setibanya disana, kita melakukan pemasangan alat water balance (prosonik) untuk mengetahui besarnya flow. Sebelumnya dilakukan penggalian tanah untuk memasang sensor pada pipa PVC berdiameter 6 inchi (150 mm) dan tebal 16 hingga 19 mm.

Berikut ini tahap-tahap kegiatan pengukuran water balance :

Penggalian Tanah untuk pemasangan sensor


Penggalian Tanah untuk Penempatan Alat Prosonik


Input Data untuk setting Alat Prosonik


Pemberian gel pada sensor


Pemasangan sensor pada pipa



Pemasangan Kabel-kabel antara sensor dengan Alat Prosonik


Pembacaan Alat Prosonik


Pemasangan Box Besi untuk tempat pelindung Prosonik


Rol Kabel dan Alat Prosonik dimasukkan dalam box besi


Pemasangan police line untuk keamanan pemantauan water balance

Pengukuran dilakukan di titik yang mempunyai 1 inlet. Pada Kota Malang terdapat 131 DMA dan standarnya 1 DMA maksimal melayani 500 pelanggan. Jika terjadi perbedaan debit di inlet dengan debit di pemakaian yang lebih dari 30 persen, maka terjadi kebocoran. Pendeteksian  kebocoran tersebut dilakukan pada jam 11 malam hingga jam 3 pagi karena pada waktu itu air jarang dipakai.
Kendala yang terjadi pada pengukuran water balance adalah terkadang jauh dari kampung sehingga sulit untuk mencari listrik yang digunakan untuk pemasangan prosonik. Tipe sensor pada prosonik adalah P-CL-1FL-B. Input data yang dibutuhkan untuk pengukuran water balance menggunakan prosonik adalah jenis pipa, diameter pipa, dan ketebalan pipa. Sebelum sensor diletakkan di atas pipa, dioleskan dahulu gel untuk pengantar air ke sensor tersebut. Output yang dihasilkan dalam alat prosonik adalah flow sebesar 7,625. Pemasangan alat tersebut dilakukan pada jam 12 siang, sehingga alat tersebut diambil pada keesokan harinya jam 12 siang juga karena proses yang dibutuhkan selama 24 jam.

Selasa, 28 Agustus 2012
Pengambilan alat prosonik dan mengambil data mentah dari alat tersebut untuk diketahui keadaan water balance nya.

Rabu, 29 Agustus 2012
Pemasangan alat prosonik (ultrasonic flow meter) dilaksanakan di Jalan Panglima Sudirman Utara. Akan tetapi, pemasangannya bukan pada pipa DMA melainkan pipa zone transmisi yang lebih besar dan mencakup beberapa wilayah. Dikarenakan kendala pada pembukaan manhole maka pipa yang digunakan tepat diatas sungai kecil sebelah warung sehingga mendapatkan aliran listrik di warung.
Kendala Pembukaan Manhole

Pemasangan Alat Prosonik di Jalan Panglima Sudirman Utara

Lokasi yang kedua terletak di Sungai Mahakam, Jalan Asahan. Pemasangan hydrins insertion flow dilakukan pada lokasi tersebut. Pipa berdiameter 79 inchi tersebut juga masih berhubungan dengan pipa zone yang berada di panglima sudirman. Pengukuran water balance tidak menggunakan prosonik sebab output yang dihasilkan bukan hanya debit saja melainkan juga tekanan aliran. Tetapi, keakuratan alat prosonik lebih tinggi daripada insertion flow meter. Selain itu, bagian sensor pada prosonik hanya ditempelkan di atas pipa sedangkan bagian sensor pada hydrins dimasukkan di dalam pipa.
Alat Hydrins Insertion Flow


Multi Log sebagai Perekam Data melalui sms


Pemasangan Alat Hydrins Insertion Flow


Pemasangan Box untuk Keamanan Alat

Sebelum dilakukan pengukuran menggunakan hydrins insertion flow, dilakukan penyettingan input A ( ketebalan, jenis, dan diameter pipa), lalu pemasangan sensor di dalam pipa untuk mengetahui kecepatan aliran (V). Dengan demikian akan diketahui flow (Q)  melalui multi log atau kunci logger. Multi log juga berfungsi merekam debit dan tekanan yang dihasilkan melalui sistem sms tanpa sumber listrik sehingga memudahkan karyawan PDAM untuk mengetahui output yang dihasilkan dengan jarak jauh. Output yang dihasilkan tersebut digunakan sebagai parameter untuk perencanaan pemasangan PRV di mainhole lokasi panglima sudirman.