Tak kusangka!
Kalimat itu muncul dalam pikiranku. Memang merupakan hal yang cukup sulit dalam
mendapatkan sponsorship dengan nominal yang besar. Setelah mendapatkan email
dari pihak Harvard University bahwa aku diterima menjadi delegasi Indonesia
dalam progam “Harvard Project for Asian and International Relations” di Dubai.
Terbesit angka yang cukup fantastis untuk menuju kota yang penuh dengan pesona
itu.
Berawal dari dukungan
oleh Bapak Azis selaku dosen pengairan dan Ibu Chusna pihak IOM (Ikatan
Orangtua Mahasiswa) akhirnya aku menuliskan proposal bantuan dana yang aku
tujukan pada Rektorat, Fakultas, INAWF (Indonesia Water Forum), IOM, dan
Jurusan. Peran Pak Donny selaku sekertaris jurusan dan Mas Hafid selaku ketua
HMP juga sangat membantuku. Tolakan demi tolakan aku terima mulai dari Bank
Indonesia, Garuda Indonesia, Perum Jasa Tirta, dll. Tapi aku tak membuang
harapan dan terus berjuang dan berdoa.
Selang beberapa
minggu aku pun memberanikan diri untuk melakukan registrasi via paypal
menggunakan uang beasiswa yang aku miliki. Lalu aku juga berusaha menfollow up berbagai sumber dana.
Alhamdulillah, Allah masih membuka pintu rejeki yang lainnya hingga aku
mendapatkan jumlah bantuan dana yang mencukupi.
Akhirnya aku
pun mensurvei berbagai travel agency, hingga akhirnya aku mendapatkan info
bahwa sulit untuk mendapatkan visa dubai dikarenakan wanita berumur dibawah 25
tahun dan belum menikah harus didampingi oleh orang tua. Akan tetapi, aku terus
menggali info untuk memperlancar destinasiku menuju kota dubai. Selang 2 minggu
aku pun membooking hotel JW Marriot dan memenuhi berkas-berkas visa.
Bak tersambar
petir disaat aku mendapatkan kabar bahwa delegasi lain sudah apply visa via
emirates online dan tertolak. Padahal sudah mengeluarkan uang tiket emirates
yang cukup mahal. Selain itu juga sudah membayar registrasi dan booking hotel.
Wah sungguh pikiranku bermacam-macam. Tapi aku percaya dengan Allah. Terus
berdoa bahwa Allah akan menolongku dan memberikan jalan kemudahan. Akhirnya aku
menghubungi pihak travel dan temanku menghubungi KJRI Dubai untuk mendapatkan
bantuan.
Alhamdulillah,
Jum’at siang, aku mendapatkan kabar dari pihak travel bahwa visaku tidak
mengalami kendala apapun. Sungguh lega sekali hati ini. Tapi aku masih saja dag
dig dug duer disaat visa teman-temanku via DVPC (Dubai Visa Processing Center)
sudah issued sedangkan aku masih belum ada kabar. Wah, tidur pun masih belum
nyenyak. Akhirnya dengan kunci: Birulwalidain (Taat pada orang tua dan meminta
doa restu beliau), bersedekah, dan mengaji, keesokan harinya aku menuju travel
dan mendapatkan kabar bahwa visaku sudah issued! Alhamdulillah, keajaiban itu
datang juga.. hehehe..
Tips bagi
student yang apply visa dubai adalah lampirkan beberapa hal, seperti:
1.
Booking tiket emirates, (kalau bisa via
Singapore karena lebih murah berkisar antara 7,8 juta).
2.
Apply visa via DVPC dengan form yang ada.
3.
Buat surat ijin ortu dalam bahasa inggris dengan
lampiran fotokopi KTP ayah atau paspor ayah.
4.
Lampirkan surat keterangan mahasiswa dari
fakultas dengan bahasa inggris.
5.
Beri surat undangan dari pihak penyelenggara dan
surat pendukung visa dari dubai (untuk acara saya adalah American University in
Dubai).
6.
Hotel Confirmation Letter.
7.
Fotokopi paspor dan paspor asli.
8.
Kartu Keluarga.
9.
Foto terbaru background putih 80%, size 4x6.
10. Kartu
Tanda Mahasiswa.
Selang 7 hingga 14 hari kerja e-visa pun
akan issued. Jika memang memungkinkan menuju Jakarta, lebih baik mengurus
sendiri karena lebih capat hanya memakan waktu sehari saja, keesokan harinya
akan issued. Jika tidak memungkinkan, bisa juga menggunakan jasa travel. Let’s
try it! Don’t be afraid to travel around the world! :D