Kamis, 15 Maret 2012

The Wonderful Journey to be Brawijaya Student

Krriiiiinnggg... Alarmku berdering pukul 04.00 WIB hingga membuatku terperanjak dari tempat tidur. Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah karena Engkau telah menghidupkanku setelah aku dimatikan dan kepada-Nya aku akan kembali, Aamiin. Segera aku mandi, sholat subuh, dan berbenah diri menuju salon untuk persiapan wisuda SMA Negeri 1 Malang.

Hari minggu, 27 Juni 2010, tepat pukul 07.30, aku bersama ibuku menuju Hotel Kartika Graha untuk melaksanakan “Rina Sapih Abhiceka Cisya” yang artinya pelepasan di siang hari untuk memberi nama baik dan penghargaan bagi para siswa atau yang disebut wisuda.
Wooww,, Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya aku lulus dari SMA dengan danem memuaskan dan mendapatkan peringkat II Kelas XII IPA-5 Program IPA. Meskipun, aku belum diterima di perguruan tinggi negeri, paling tidak aku sedikit melegakan hati orang tuaku. Tetapi aku tidak boleh terlena, aku terus bersemangat untuk menggapai cita-citaku dan harapan orang tuaku.
Sungguh aku merasakan ketatnya persaingan diantara para lulusan SMA untuk mendapatkan perguruan tinggi terbaik. Indahnya keberhasilan dan pahitnya kegagalan pernah aku rasakan menuju gerbang perkuliahan. Aku mulai dengan mendaftarkan diri ujian masuk D-III Kerjasama ITS-PT PLN dengan pilihan utama teknik elektro dan pilihan kedua teknik mesin. Alhamdulillah, akhirnya aku lolos seleksi tes akademik. Tetapi aku gagal seleksi psikotest. Lantas hal itu membuatku tak pantang menyerah. Aku pun mengikuti tes D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang kerjasama PLN hingga mengikuti tes lagi D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang kerjasama PLN gelombang kedua. Hasilnya, aku lolos tes akademik dan gagal tes psikologi. Aku berpikir bahwa aku sudah belajar, berusaha, dan berdoa, tetapi mengapa aku tetap saja jatuh pada lubang yang sama??? Tapi aku berpikir positif. Mungkin Allah memilihkan jalan yang lebih baik untukku.
Ayahku tak henti-hentinya mensupportku untuk menerjuni bidang keteknikan, karena background ayahku merupakan seorang engineer yaitu kontraktor CV dan kebetulan ayahku juga memiliki relasi kerja dengan PT PLN. Sedangkan ibuku memiliki background kesehatan yaitu seorang PNS perawat di salah satu puskesmas Kota Malang. Selain itu, kakaku merupakan seorang bidan sehingga keluargaku pun mendukungku untuk mengikuti ujian masuk poltekkes malang prodi kebidanan dengan jalur minat dan bakat. Tetapi Allah masih memiliki jalan yang terbaik untukku. Sehingga aku tidak lolos seleksi tersebut.
Sekolah Tinggi yang memiliki ikatan dinas menjadi targetku untuk memasuki gerbang perkuliahan. Aku pun tertarik untuk mendaftarkan diri pada STAN dan STIS. Padatnya jumlah pendaftar ketika antri hingga panasnya terik matahari aku rasakan untuk mendapatkan kartu ujian. Tetapi, aku masih saja tidak lolos seleksi kedua sekolah tinggi tersebut yang notabene merupakan sekolah tinggi paling laris di kalangan masyarakat karena menjanjikan lulusannya menjadi pegawai negeri mengingat susahnya mencari pekerjaan. 
Bismillahirrahmanirrahiim, aku mencoba mengikuti SNMPTN di Universitas Brawijaya dengan pilihan utama kedokteran umum dan pilihan kedua teknik pengairan. Alhamdulillah, Allah memberikan jalan yang terbaik untukku dengan terpilihnya aku menjadi mahasiswa brawijaya fakultas teknik jurusan pengairan. Aku pun bersyukur karena teknik pengairan di UB merupakan jurusan pengairan satu-satunya di Indonesia, terakreditasi A, dan jurusan ini paling langka diantara jurusan lain sehingga peluang mendapatkan kerja pun besar. Dibalik semua ini, ada hikmah yang bisa aku ambil, diantaranya aku berkuliah di UB Malang karena dekat dengan orang tua sehingga tidak menghabiskan biaya besar untuk kos, lolos SNMPTN karena biaya lebih murah diantara jalur yang lain seperti SPMK atau jalur mandiri lain, dan yang terakhir ayahku pernah mengambil bidang bangunan air saat STM sehingga paling tidak aku dan ayahku bisa saling bekerja sama. Alhamdulillah Ya Rabb.
 Daftar ulang, pendaftaran administrasi, foto untuk KTM, hingga persiapan untuk ospek pun aku jalani menuju indahnya memasuki perkuliahan. Probin Maba 2010 merupakan wadah untuk saling mengenal lingkungan, teman, dan perkuliahan yang baru ini. Aku jalani hari-hari masa program pembinaan mahasiswa baru dengan gembira dan sedikit ada rasa dongkol karena adanya “bentak-bentak” kakak tingkat. Maklum, aku hanyalah seorang mahasiswa yang baru lulus SMA yang identik dengan rasa sedikit kurang dewasa. Tetapi, aku tahu bahwa itu hanya untuk melatih mental mahasiswa baru saja dan banyak esensi yang aku dapat dari kegiatan ospek itu.
Aku kenali teman-temanku dari berbagai daerah hingga luar pulau jawa. Lucunya lagi, ada satu hal percakapan antara kakak senior dengan temanku yang bersal dari Kalimantan. Dia tidak dapat berbahasa jawa, tetapi mengerti hanya sedikit kosa kata jawa. Suatu ketika temanku itu tampak lesu disaat panas terik matahari karena kondisi maba duduk bersila. Kakak seniorku berkata, “Gak ada yang mimpin untuk kelemasan ta ini?”. Suasana pun masih tetap hening dan adik-adik hanya terdiam. Kakak seniorku bertanya, ”Kok diem sih ditanya?”. Lalu kakak seniorku memandang temanku dari kalimantan, karena temanku sepertinya sakit. Kakak tingkat merunduk dan bertanya dengan logat jawa, “Loro a kamu dek?”, yang artinya apa adik sakit? Temanku dari kalimantan menjawabnya dengan muka yang polos, “Gak kak, saya siji”, yang artinya tidak kak, saya satu. Aku dan teman-teman pun hanya bisa menahan tawa karena temanku dari kalimantan mengartikan loro dalam bahasa jawa adalah dua. Lalu aku menunduk karena suasana sedikit tegang. Temanku langsung dengan heran melirikku karena aku menahan tawa. Sungguh hal itu merupakan hal yang konyol dan berkesan.
 Serangkaian probin maba merupakan hal yang berkesan selama memasuki perkuliahan terutama disaat pagi hari melaksanakan lari-lari teknik dengan teriakan khas “1,2,3, teknik”. Dalam probin maba tersebut, kakak senior juga memeriksa barang-barang bawaan yang memang ada beberapa yang susah dicari. Hal tersebut membuat banyak mahasiswa kurang melengkapi barang bawaan sehingga kakak senior merasa geram. Meskipun begitu, dengan adanya ospek, aku pun bisa mengenal teman-temanku yang tidak hanya dari teknik pengairan melainkan dari jurusan teknik lain seperi arsitek, sipil, PWK, elektro, mesin, industri, dan informatika. Aku juga merasakan hangatnya persaudaraan antara mahasiswa dengan adanya kegiatan-kegiatan yang melatih kekompakan mahasiswa.
Perkuliahan semester ganjil pun dimulai. Mahasiswa baru memasuki perkuliahan dengan memakai seragam yang khas yaitu jas almamater. Tetapi aku bangga memakainya karena jas itu merupakan suatu kebanggaan Universitas Brawijaya. Aku memasuki kelas B bersama teman-temanku semasa SMA, yaitu Annisa, Ira, dan Andrew. Pelajaran Bahasa Indonesia dengan dosen pengajar Prof. Dr. Ir. Suhardjono, Dipl. HE dimulai dengan diadakan kuis awal pengenalan sejenis tes kecil kecerdasan identitas. Dengan nilai tertinggi akan mendapatkan reward buku karangan Arthur F. Carmazzi berjudul Kecerdasan Identitas. Tanpa kusangka, aku pun mendapatkan buku tersebut. Buku tersebut bertandatangankan Prof. Hardjono dan bertuliskan pesan “Jadikan sukses awal sebagai pondasi kokoh sukses selanjutnya”. Hal tersebut merupakan motivasi bagiku untuk meraih kesuksesan selanjutnya. InsyaAllah.
Beberapa mata kuliah awal aku lewati, hingga akhirnya diadakan studi lapangan menuju Bendungan Wonorejo dan Bendung Gerak Segawe Tulungagung. Aku pun bersemangat untuk mengikutinya, karena disamping kita bisa jalan-jalan, juga dapat mengenal bangunan-bangunan air yang berhubungan dengan jurusan pengairan.
It was exciting study tour. Meskipun panasnya tulungagung disaat pagi hari menjelang siang dan diguyur air hujan ketika siang menjelang sore hari, tak juga menciutkan semangat mahasiswa pengairan untuk mempelajarinya terutama di saat menyusuri terowongan bendungan wonorejo.
Sebagai mahasiswa, kita tidak hanya dituntut berprestasi dalam hal akademik saja alias “study oriented”, akan tetapi prestasi non akademik maupun kegiatan organisasi pun juga dianjurkan untuk diterapkan mahasiswa. Salah satunya yaitu Program Kreativitas Mahasiswa atau disebut juga PKM. Bagi mahasiswa baru fakultas teknik diwajibkan untuk menulis berkelompok maksimal 3 orang untuk berkarya di ajang PKM gagasan tertulis ini. Hal itu merupakan passion bagiku untuk menekuninya. Aku jatuh cinta untuk menulis karena bagiku menulis merupakan hal yang menyenangkan dan dapat mengembangkan potensi pada diri kita. Judul PKM yang aku ajukan bersama teman kelompokku adalah “Keistimewaan Teh Putih sebagai Penangkal Radikal Bebas dibandingkan Jenis Teh Lain”. Alhamdulillah, akhirnya aku dan teman-teman kelompokku lolos hingga tingkat universitas. Tetapi Allah belum berkenan, karena kita gagal seleksi PIMNAS. Meski demikian, aku tidak larut dalam kekecewaan, karena bagiku hal tersebut sudah merupakan hal yang membanggakan sebagai partisipan PKM-GT 2010.
Unit Kegiatan Mahasiswa atau disingkat UKM merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan kerativitas. Salah satu UKM yang aku ikuti bersama Ira dan Annisa adalah Formasi. Formasi adalah Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris. Di sana kita mempelajari bagaimana berbicara bahasa inggris seperti speech, debate, dicussion, dan lain-lain. Selepas kuliah pada setiap hari kamis, kita meluangkan waktu untuk datang di forum tersebut. Aku dan teman-temanku juga mengikuti training formasi yang disebut forient.
Kegiatan mahasiswa baru juga dilengkapi dengan siraman rohani sesuai dengan agama masing-masing. Untuk mahasiswa baru yang beragama Islam, diadakan mentoring di Mushola Al-Hadid. Setiap hari jumat selepas kuliah, aku dan teman-teman kelompokku mengadakan sharing bersama dengan kakak senior yang membimbingku ketika mentoring. Sungguh banyak manfaat yang aku dapat ketika mentoring dilaksanakan. Aku dapat memperdalam pendidikan agama Islam dan juga mendapatkan pengetahuan akidah akhlak yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas-tugas kecil bermunculan hingga tugas besar atau akrab disebut tubes menghampiri kehidupan perkuliahan mahasiswa baru tenik pengairan yaitu Menggambar Konstruksi Bangunan air. Tubes MKBA itu merupakan tugas besar pertama yang dikerjakan di semester I. Aku pun mengerjakan dengan senang hati meskipun kadang dilanda rasa lelah karena dikejar-kejar deadline. Tetapi memang tubes memberikan dampak positif bagi mahasiswa teknik. Hal tersebut dikarenakan ketika kita berada di proyek, kita juga mempunyai target yang harus dicapai. Dengan demikian, perlu adanya kerja sama satu sama lain sehingga proyek yang kita kerjakan selesai dengan baik dan tepat waktu.
Di akhir semester I, aku mengikuti kegiatan Pengairan Peduli Lingkungan (PPL) di kawasan batu. Di sana aku rasakan indahnya kebersamaan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama.
Dalam kegiatan tersebut, aku dan teman-teman disambut hangat oleh kakak senior dengan adanya prosesi pengalungan slayer. Prosesi tersebut menandakan bahwa kegiatan Probin Maba 2010 berakhir dan diterimanya mahasiswa 2010 sebagai Keluarga Besar Mahasiswa Pengairan.
Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan mulai diadakan. Salah satu acara yang paling ditunggu adalah rangkaian kegiatan Water Day 2011. Aku pun memutuskan untuk bergabung kepanitiaan dalam acara Bersih-Bersih Brantas (BBB) sebagai anggota pendanaan. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, aku bisa belajar bagaimana mencari sponsor-sponsor untuk kegiatan BBB. Selain itu, aku juga mengetahui betapa pentingnya kita sebagai mahasiswa pengairan untuk peduli terhadap lingkungan kita terutama sungai sebagai sumber daya air.
Semester I pun berakhir. Aku menerima KHS dengan nilai IP yang memuaskan, yakni 3,73. Alhamdulillah, di semester II aku mendapatkan beasiswa dari dikti senilai 4,2 juta untuk 1 tahun. Aku sangat bersyukur kepada Allah, karena di semester II aku dapat meningkatkan IPK ku menjadi 3,8. Tetapi di semester III IPK ku menurun menjadi 3,76. Hal tersebut memotivasiku untuk terus berjuang meraih prestasi yang lebih baik lagi. InsyaAllah.
Aku menyadari betapa pentingnya kita menyeimbangkan antara prestasi akademik maupun non akademik. Salah satunya dengan mengembangkan kepenulisan. Aku memutuskan untuk bergabung pada departemen keilmuan, divisi penelitian himpunan mahasiswa pengairan sejak sekitar bulan Juni tahun 2011 hingga saat ini. Selain itu, pada saat semseter III aku mengikuti kegiatan PKM-KC bersama Annisa dan kedua kakak senior angkatan 2008 dari elektro yaitu mas Edwin dan mas Theo. Aku bersama temanku dan kakak seniorku mengajukan judul “Sistem Pendeteksi Logam Berat pada Air Pembuangan Limbah di Sungai Brantas sebagai Solusi Alternatif Pemantauan Kualitas Sumber Daya Air”. Di saat pembuatan PKM tersebut aku dan Annisa menggali tentang analisis kualitas sumber daya air. Sedangkan mas Theo dan mas Edwin menggali tentang sistem pendeteksi atau sensor logam beratnya. Alhamdulillah, berkat bantuan pak Zain, salah satu dosen elektro dan mas Amik, salah satu senior pengairan tahun 2007, kita dapat menyelesaikan PKM-KC.
Tak terasa semster IV pun datang. Di awal semester IV, aku memutuskan untuk tetap berkecimpung dalam dunia kepenulisan dengan mengikuti PKM dan bergabung di R-KIM (Riset dan Karya Ilmiah Mahasisawa). Dengan melakukan kerjasama PKM-GT bersama mahasiswa baru 2011, aku dan ira membantu menyelesaikan revisi PKM-GT adik Lintang, adik Vita, dan adik Alifiah yang berjudul “Agar-agar Brotowali (Agtinocrispa) sebagai Alternatif Pencegahan Penyakit Diabetes”. Judul tersebut menarik bagiku karena dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat mengingat banyaknya penderita gula darah. Semoga Allah menghendaki aku, temanku, dan adik-adikku lolos menuju PIMNAS. Aamiin Ya Rabb.
Itulah lika-liku perjalananku menuju indahnya menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya. Semangat untuk menulis, berkarya, dan berprestasi aku perjuangkan untuk meraih masa depan dan cita-citaku. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah bagi kita sehingga kita dapat menyongsung masa depan yang cerah. Aamiin Allohumma Aamiin..

7 komentar:

  1. Subhanallah... begitu baik perjalanan kakak dalam mencapai masa depan yang cerah. saya maba tahun 2013 di teknik pengairan UB juga kak. saya harap bisa bertemu kakak disana. sukses kak !! aamiin

    BalasHapus
  2. apa saja yg dipelajari dlm jurusan teknik pengairan?

    BalasHapus
  3. permisi mau tanya, ada ga hubungan antara teknik pengairan dengan laut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada mas, karena di Pengairan kita mempelajari tentang gelombang laut, reklamasi, bangunan laut/pantai, yang dinamakan rekayasa pantai,dan lain sebagainya. untuk segi lingkungan hidup juga dipelajari karena termasuk dalam Undang-Undang.

      Hapus
  4. di pengairan kita juga diajari bagaimana dengan reklamasi pantai dan pendukung yang lain seperti pembangunan pemecah gelombang, dermaga

    BalasHapus
  5. Boleh bagi info apa aja yg harus dipelajari biar lolos jurusan D3 pln? Terimakasih

    BalasHapus
  6. Boleh bagi info apa aja yg harus dipelajari biar lolos jurusan D3 pln? Terimakasih

    BalasHapus