Krriiiiinnggg... Alarmku berdering pukul
04.00 WIB hingga membuatku terperanjak dari tempat tidur. Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah karena Engkau telah menghidupkanku setelah aku dimatikan dan kepada-Nya aku akan kembali, Aamiin. Segera aku
mandi, sholat subuh, dan berbenah diri menuju salon untuk persiapan wisuda SMA
Negeri 1 Malang.
Hari minggu, 27 Juni
2010, tepat pukul 07.30, aku bersama ibuku menuju Hotel Kartika Graha untuk
melaksanakan “Rina Sapih Abhiceka Cisya” yang artinya pelepasan di siang hari
untuk memberi nama baik dan penghargaan bagi para siswa atau yang disebut
wisuda.
Wooww,, Alhamdulillah
Ya Allah, akhirnya aku lulus dari SMA dengan danem memuaskan dan mendapatkan
peringkat II Kelas XII IPA-5 Program IPA. Meskipun, aku belum diterima di
perguruan tinggi negeri, paling tidak aku sedikit melegakan hati orang tuaku.
Tetapi aku tidak boleh terlena, aku terus bersemangat untuk menggapai
cita-citaku dan harapan orang tuaku.
Sungguh aku merasakan
ketatnya persaingan diantara para lulusan SMA untuk mendapatkan perguruan
tinggi terbaik. Indahnya keberhasilan dan pahitnya kegagalan pernah aku rasakan
menuju gerbang perkuliahan. Aku mulai dengan mendaftarkan diri ujian masuk
D-III Kerjasama ITS-PT PLN dengan pilihan utama teknik elektro dan pilihan
kedua teknik mesin. Alhamdulillah, akhirnya aku lolos seleksi tes akademik. Tetapi
aku gagal seleksi psikotest. Lantas hal itu membuatku tak pantang menyerah. Aku
pun mengikuti tes D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang kerjasama PLN
hingga mengikuti tes lagi D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang kerjasama
PLN gelombang kedua. Hasilnya, aku lolos tes akademik dan gagal tes psikologi. Aku
berpikir bahwa aku sudah belajar, berusaha, dan berdoa, tetapi mengapa aku
tetap saja jatuh pada lubang yang sama??? Tapi aku berpikir positif. Mungkin
Allah memilihkan jalan yang lebih baik untukku.
Ayahku tak
henti-hentinya mensupportku untuk menerjuni bidang keteknikan, karena
background ayahku merupakan seorang engineer yaitu kontraktor CV dan kebetulan
ayahku juga memiliki relasi kerja dengan PT PLN. Sedangkan ibuku memiliki background
kesehatan yaitu seorang PNS perawat di salah satu puskesmas Kota Malang. Selain
itu, kakaku merupakan seorang bidan sehingga keluargaku pun mendukungku untuk
mengikuti ujian masuk poltekkes malang prodi kebidanan dengan jalur minat dan
bakat. Tetapi Allah masih memiliki jalan yang terbaik untukku. Sehingga aku
tidak lolos seleksi tersebut.
Sekolah Tinggi yang
memiliki ikatan dinas menjadi targetku untuk memasuki gerbang perkuliahan. Aku
pun tertarik untuk mendaftarkan diri pada STAN dan STIS. Padatnya jumlah
pendaftar ketika antri hingga panasnya terik matahari aku rasakan untuk
mendapatkan kartu ujian. Tetapi, aku masih saja tidak lolos seleksi kedua
sekolah tinggi tersebut yang notabene merupakan sekolah tinggi paling laris di
kalangan masyarakat karena menjanjikan lulusannya menjadi pegawai negeri
mengingat susahnya mencari pekerjaan.
Bismillahirrahmanirrahiim, aku mencoba
mengikuti SNMPTN di Universitas Brawijaya dengan pilihan utama kedokteran umum
dan pilihan kedua teknik pengairan. Alhamdulillah, Allah memberikan jalan yang
terbaik untukku dengan terpilihnya aku menjadi mahasiswa brawijaya fakultas
teknik jurusan pengairan. Aku pun bersyukur karena teknik pengairan di UB
merupakan jurusan pengairan satu-satunya di Indonesia, terakreditasi A, dan
jurusan ini paling langka diantara jurusan lain sehingga peluang mendapatkan
kerja pun besar. Dibalik semua ini, ada hikmah yang bisa aku ambil, diantaranya
aku berkuliah di UB Malang karena dekat dengan orang tua sehingga tidak
menghabiskan biaya besar untuk kos, lolos SNMPTN karena biaya lebih murah
diantara jalur yang lain seperti SPMK atau jalur mandiri lain, dan yang
terakhir ayahku pernah mengambil bidang bangunan air saat STM sehingga paling
tidak aku dan ayahku bisa saling bekerja sama. Alhamdulillah Ya Rabb.
Daftar
ulang, pendaftaran administrasi, foto untuk KTM, hingga persiapan untuk ospek
pun aku jalani menuju indahnya memasuki perkuliahan. Probin Maba 2010 merupakan
wadah untuk saling mengenal lingkungan, teman, dan perkuliahan yang baru ini.
Aku jalani hari-hari masa program pembinaan mahasiswa baru dengan gembira dan
sedikit ada rasa dongkol karena adanya “bentak-bentak” kakak tingkat. Maklum,
aku hanyalah seorang mahasiswa yang baru lulus SMA yang identik dengan rasa
sedikit kurang dewasa. Tetapi, aku tahu bahwa itu hanya untuk melatih mental mahasiswa
baru saja dan banyak esensi yang aku dapat dari kegiatan ospek itu.
Aku kenali teman-temanku dari berbagai
daerah hingga luar pulau jawa. Lucunya lagi, ada satu hal percakapan antara
kakak senior dengan temanku yang bersal dari Kalimantan. Dia tidak dapat
berbahasa jawa, tetapi mengerti hanya sedikit kosa kata jawa. Suatu ketika
temanku itu tampak lesu disaat panas terik matahari karena kondisi maba duduk
bersila. Kakak seniorku berkata, “Gak ada yang mimpin untuk kelemasan ta ini?”.
Suasana pun masih tetap hening dan adik-adik hanya terdiam. Kakak seniorku
bertanya, ”Kok diem sih ditanya?”. Lalu kakak seniorku memandang temanku dari
kalimantan, karena temanku sepertinya sakit. Kakak tingkat merunduk dan
bertanya dengan logat jawa, “Loro a kamu dek?”, yang artinya apa adik sakit? Temanku
dari kalimantan menjawabnya dengan muka yang polos, “Gak kak, saya siji”, yang artinya
tidak kak, saya satu. Aku dan teman-teman pun hanya bisa menahan tawa karena temanku
dari kalimantan mengartikan loro dalam bahasa jawa adalah dua. Lalu aku
menunduk karena suasana sedikit tegang. Temanku langsung dengan heran melirikku
karena aku menahan tawa. Sungguh hal itu merupakan hal yang konyol dan
berkesan.
Serangkaian
probin maba merupakan hal yang berkesan selama memasuki perkuliahan terutama
disaat pagi hari melaksanakan lari-lari teknik dengan teriakan khas “1,2,3,
teknik”. Dalam probin maba tersebut, kakak senior juga memeriksa barang-barang bawaan
yang memang ada beberapa yang susah dicari. Hal tersebut membuat banyak
mahasiswa kurang melengkapi barang bawaan sehingga kakak senior merasa geram. Meskipun
begitu, dengan adanya ospek, aku pun bisa mengenal teman-temanku yang tidak
hanya dari teknik pengairan melainkan dari jurusan teknik lain seperi arsitek,
sipil, PWK, elektro, mesin, industri, dan informatika. Aku juga merasakan
hangatnya persaudaraan antara mahasiswa dengan adanya kegiatan-kegiatan yang
melatih kekompakan mahasiswa.
Perkuliahan semester ganjil pun dimulai.
Mahasiswa baru memasuki perkuliahan dengan memakai seragam yang khas yaitu jas
almamater. Tetapi aku bangga memakainya karena jas itu merupakan suatu
kebanggaan Universitas Brawijaya. Aku memasuki kelas B bersama teman-temanku
semasa SMA, yaitu Annisa, Ira, dan Andrew. Pelajaran Bahasa Indonesia dengan
dosen pengajar Prof. Dr. Ir. Suhardjono, Dipl. HE dimulai dengan diadakan kuis
awal pengenalan sejenis tes kecil kecerdasan identitas. Dengan nilai tertinggi
akan mendapatkan reward buku karangan Arthur F. Carmazzi berjudul Kecerdasan
Identitas. Tanpa kusangka, aku pun mendapatkan buku tersebut. Buku tersebut bertandatangankan
Prof. Hardjono dan bertuliskan pesan “Jadikan sukses awal sebagai pondasi kokoh
sukses selanjutnya”. Hal tersebut merupakan motivasi bagiku untuk meraih
kesuksesan selanjutnya. InsyaAllah.
Beberapa mata kuliah awal aku lewati,
hingga akhirnya diadakan studi lapangan menuju Bendungan Wonorejo dan Bendung
Gerak Segawe Tulungagung. Aku pun bersemangat untuk mengikutinya, karena
disamping kita bisa jalan-jalan, juga dapat mengenal bangunan-bangunan air yang
berhubungan dengan jurusan pengairan.
It
was exciting study tour. Meskipun panasnya tulungagung
disaat pagi hari menjelang siang dan diguyur air hujan ketika siang menjelang
sore hari, tak juga menciutkan semangat mahasiswa pengairan untuk
mempelajarinya terutama di saat menyusuri terowongan bendungan wonorejo.
Sebagai mahasiswa, kita tidak hanya
dituntut berprestasi dalam hal akademik saja alias “study oriented”, akan
tetapi prestasi non akademik maupun kegiatan organisasi pun juga dianjurkan
untuk diterapkan mahasiswa. Salah satunya yaitu Program Kreativitas Mahasiswa
atau disebut juga PKM. Bagi mahasiswa baru fakultas teknik diwajibkan untuk
menulis berkelompok maksimal 3 orang untuk berkarya di ajang PKM gagasan
tertulis ini. Hal itu merupakan passion
bagiku untuk menekuninya. Aku jatuh cinta untuk menulis karena bagiku menulis
merupakan hal yang menyenangkan dan dapat mengembangkan potensi pada diri kita.
Judul PKM yang aku ajukan bersama teman kelompokku adalah “Keistimewaan Teh
Putih sebagai Penangkal Radikal Bebas dibandingkan Jenis Teh Lain”.
Alhamdulillah, akhirnya aku dan teman-teman kelompokku lolos hingga tingkat
universitas. Tetapi Allah belum berkenan, karena kita gagal seleksi PIMNAS.
Meski demikian, aku tidak larut dalam kekecewaan, karena bagiku hal tersebut
sudah merupakan hal yang membanggakan sebagai partisipan PKM-GT 2010.
Unit Kegiatan Mahasiswa atau disingkat
UKM merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan kerativitas.
Salah satu UKM yang aku ikuti bersama Ira dan Annisa adalah Formasi. Formasi
adalah Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris. Di sana kita mempelajari bagaimana
berbicara bahasa inggris seperti speech, debate, dicussion, dan lain-lain. Selepas
kuliah pada setiap hari kamis, kita meluangkan waktu untuk datang di forum
tersebut. Aku dan teman-temanku juga mengikuti training formasi yang disebut forient.
Kegiatan mahasiswa baru juga dilengkapi
dengan siraman rohani sesuai dengan agama masing-masing. Untuk mahasiswa baru
yang beragama Islam, diadakan mentoring di Mushola Al-Hadid. Setiap hari jumat selepas
kuliah, aku dan teman-teman kelompokku mengadakan sharing bersama dengan kakak
senior yang membimbingku ketika mentoring. Sungguh banyak manfaat yang aku
dapat ketika mentoring dilaksanakan. Aku dapat memperdalam pendidikan agama
Islam dan juga mendapatkan pengetahuan akidah akhlak yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tugas-tugas kecil bermunculan hingga
tugas besar atau akrab disebut tubes menghampiri kehidupan perkuliahan mahasiswa
baru tenik pengairan yaitu Menggambar Konstruksi Bangunan air. Tubes MKBA itu
merupakan tugas besar pertama yang dikerjakan di semester I. Aku pun
mengerjakan dengan senang hati meskipun kadang dilanda rasa lelah karena
dikejar-kejar deadline. Tetapi memang tubes memberikan dampak positif bagi mahasiswa
teknik. Hal tersebut dikarenakan ketika kita berada di proyek, kita juga
mempunyai target yang harus dicapai. Dengan demikian, perlu adanya kerja sama
satu sama lain sehingga proyek yang kita kerjakan selesai dengan baik dan tepat
waktu.
Di akhir semester I, aku mengikuti
kegiatan Pengairan Peduli Lingkungan (PPL) di kawasan batu. Di sana aku rasakan
indahnya kebersamaan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama.
Dalam kegiatan tersebut, aku dan
teman-teman disambut hangat oleh kakak senior dengan adanya prosesi pengalungan
slayer. Prosesi tersebut menandakan bahwa kegiatan Probin Maba 2010 berakhir
dan diterimanya mahasiswa 2010 sebagai Keluarga Besar Mahasiswa Pengairan.
Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan mulai
diadakan. Salah satu acara yang paling ditunggu adalah rangkaian kegiatan Water
Day 2011. Aku pun memutuskan untuk bergabung kepanitiaan dalam acara
Bersih-Bersih Brantas (BBB) sebagai anggota pendanaan. Dengan mengikuti
kegiatan tersebut, aku bisa belajar bagaimana mencari sponsor-sponsor untuk
kegiatan BBB. Selain itu, aku juga mengetahui betapa pentingnya kita sebagai
mahasiswa pengairan untuk peduli terhadap lingkungan kita terutama sungai
sebagai sumber daya air.
Semester I pun berakhir. Aku menerima
KHS dengan nilai IP yang memuaskan, yakni 3,73. Alhamdulillah, di semester II
aku mendapatkan beasiswa dari dikti senilai 4,2 juta untuk 1 tahun. Aku sangat
bersyukur kepada Allah, karena di semester II aku dapat meningkatkan IPK ku
menjadi 3,8. Tetapi di semester III IPK ku menurun menjadi 3,76. Hal tersebut
memotivasiku untuk terus berjuang meraih prestasi yang lebih baik lagi.
InsyaAllah.
Aku menyadari betapa pentingnya kita
menyeimbangkan antara prestasi akademik maupun non akademik. Salah satunya
dengan mengembangkan kepenulisan. Aku memutuskan untuk bergabung pada
departemen keilmuan, divisi penelitian himpunan mahasiswa pengairan sejak sekitar
bulan Juni tahun 2011 hingga saat ini. Selain itu, pada saat semseter III aku
mengikuti kegiatan PKM-KC bersama Annisa dan kedua kakak senior angkatan 2008 dari
elektro yaitu mas Edwin dan mas Theo. Aku bersama temanku dan kakak seniorku
mengajukan judul “Sistem Pendeteksi Logam Berat pada Air Pembuangan Limbah di
Sungai Brantas sebagai Solusi Alternatif Pemantauan Kualitas Sumber Daya Air”.
Di saat pembuatan PKM tersebut aku dan Annisa menggali tentang analisis
kualitas sumber daya air. Sedangkan mas Theo dan mas Edwin menggali tentang
sistem pendeteksi atau sensor logam beratnya. Alhamdulillah, berkat bantuan pak
Zain, salah satu dosen elektro dan mas Amik, salah satu senior pengairan tahun
2007, kita dapat menyelesaikan PKM-KC.
Tak terasa semster IV pun datang. Di
awal semester IV, aku memutuskan untuk tetap berkecimpung dalam dunia kepenulisan
dengan mengikuti PKM dan bergabung di R-KIM (Riset dan Karya Ilmiah Mahasisawa).
Dengan melakukan kerjasama PKM-GT bersama mahasiswa baru 2011, aku dan ira membantu
menyelesaikan revisi PKM-GT adik Lintang, adik Vita, dan adik Alifiah yang
berjudul “Agar-agar Brotowali (Agtinocrispa)
sebagai Alternatif Pencegahan Penyakit Diabetes”. Judul tersebut menarik
bagiku karena dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat mengingat
banyaknya penderita gula darah. Semoga Allah menghendaki aku, temanku, dan
adik-adikku lolos menuju PIMNAS. Aamiin Ya Rabb.
Itulah lika-liku perjalananku menuju
indahnya menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya. Semangat untuk menulis,
berkarya, dan berprestasi aku perjuangkan untuk meraih masa depan dan
cita-citaku. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah bagi kita sehingga kita
dapat menyongsung masa depan yang cerah. Aamiin Allohumma Aamiin..
Subhanallah... begitu baik perjalanan kakak dalam mencapai masa depan yang cerah. saya maba tahun 2013 di teknik pengairan UB juga kak. saya harap bisa bertemu kakak disana. sukses kak !! aamiin
BalasHapusapa saja yg dipelajari dlm jurusan teknik pengairan?
BalasHapuspermisi mau tanya, ada ga hubungan antara teknik pengairan dengan laut?
BalasHapusada mas, karena di Pengairan kita mempelajari tentang gelombang laut, reklamasi, bangunan laut/pantai, yang dinamakan rekayasa pantai,dan lain sebagainya. untuk segi lingkungan hidup juga dipelajari karena termasuk dalam Undang-Undang.
Hapusdi pengairan kita juga diajari bagaimana dengan reklamasi pantai dan pendukung yang lain seperti pembangunan pemecah gelombang, dermaga
BalasHapusBoleh bagi info apa aja yg harus dipelajari biar lolos jurusan D3 pln? Terimakasih
BalasHapusBoleh bagi info apa aja yg harus dipelajari biar lolos jurusan D3 pln? Terimakasih
BalasHapus