Memang benar
Allah tidak akan membiarkan hambaNya berkata aku beriman tanpa mengujinya..
Apakah
manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan pendusta.”
(Q.S. al-Ankabut
[29]: 2-3)
“…Sungguh akan kami uji (iman) kalian dengan
kesusahan dan (dengan) kesenangan. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan
dikembalikan…” (Q.S. al-Anbiya’ [21]: 35)
Hanya dengan mengingat kematian
membuat kita bisa bercermin dan merenung serta berpikir, akankah kita meninggal
dengan khusnul khotimah. Sudah cukupkah tabungan amalan di dunia. Beratkah
timbangan amal kebaikan kita atau justru dosa kita yang lebih berat. Akankah
kita menerima catatan perbuatan kita selama di dunia dengan tangan kanan atau
kah dengan tangan kiri. Yaa Rabbii lindungilah hamba dari perbuatan buruk,
perbuatan keji, maksiat, rayuan setan yang terkutuk. Kumpulkanlah hamba dengan
orang-orang solih solihah..
Memang manusia itu tempatnya
salah dan dosa. Tetapi kita harus berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Meninggalkan apapun yang membuat Allah murka. InsyaAllah Dia akan menggantikan sesuatu
yang lebih indah, baik, dan berkah. Ya sebagai muslimah kita harus bisa bersikap
tegas dan berprinsip. InsyaAllah hidup akan menjadi terarah.. Bismillah, berhijrah
menuju kebaikan..