Senin, 27 Agustus 2012
Pada tanggal
27 Agustus 2012 merupakan hari pertama aku bersama kedua sahabatku (Ira dan
Annisa) magang di PDAM Kota Malang. Tiga tema yang ditentukan dalam pemilihan
PKN (Praktek Kerja Nyata) adalah water balance, pressure management, ALC
(Pendeteksi NRW atau loses). Sistem pengaliran jaringan perpipaan yang
digunakan oleh PDAM adalah Hanzen William.
Kebersamaan Team Work Ketika Kerja Lapangan
Dengan
keramahan Pak Wito sebagai pembimbing kita di PDAM, beliau menjelaskan mengenai
water balance. Sesuai dengan artinya water balance yaitu keseimbangan air yang dilakukan
untuk mengetahui debit di DMA (District Main Area) dan mengukur seberapa besar
kehilangan air di inlet. Water balance juga memiliki maksud debit yang masuk
(Q1) sama dengan debit yang dikeluarkan atau debit yang dipakai untuk kebutuhan
di DMA (Q2). Sehingga selisih antara Q1 dan Q2 disebut loses (NRW). Apabila
terjadi selisih maka ada kemungkinan terjadi kebocoran. Oleh karena itu
dipasang PRV setiao DMA untuk mengatur tekanan secara otomatis dan juga
terdapat master induk (MD). Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui
flow, mengingat flow berbanding terbalik dengan tekanan.
Dengan
penjelasan yang diberikan oleh Pak Pran kita menuju lokasi rampal. Setibanya disana,
kita melakukan pemasangan alat water balance (prosonik) untuk mengetahui
besarnya flow. Sebelumnya dilakukan penggalian tanah untuk memasang sensor pada
pipa PVC berdiameter 6 inchi (150 mm) dan tebal 16 hingga 19 mm.
Berikut ini
tahap-tahap kegiatan pengukuran water balance :
Penggalian Tanah untuk pemasangan sensor
Penggalian Tanah untuk Penempatan Alat Prosonik
Input Data untuk setting Alat Prosonik
Pemberian gel pada sensor
Pemasangan sensor pada pipa
Pemasangan Kabel-kabel antara sensor dengan Alat Prosonik
Pembacaan Alat Prosonik
Pemasangan Box Besi untuk tempat pelindung Prosonik
Rol Kabel dan Alat Prosonik dimasukkan dalam box besi
Pemasangan police line untuk keamanan pemantauan water balance
Pengukuran
dilakukan di titik yang mempunyai 1 inlet. Pada Kota Malang terdapat 131 DMA
dan standarnya 1 DMA maksimal melayani 500 pelanggan. Jika terjadi perbedaan
debit di inlet dengan debit di pemakaian yang lebih dari 30 persen, maka
terjadi kebocoran. Pendeteksian
kebocoran tersebut dilakukan pada jam 11 malam hingga jam 3 pagi karena
pada waktu itu air jarang dipakai.
Kendala yang
terjadi pada pengukuran water balance adalah terkadang jauh dari kampung
sehingga sulit untuk mencari listrik yang digunakan untuk pemasangan prosonik.
Tipe sensor pada prosonik adalah P-CL-1FL-B. Input data yang dibutuhkan untuk
pengukuran water balance menggunakan prosonik adalah jenis pipa, diameter pipa,
dan ketebalan pipa. Sebelum sensor diletakkan di atas pipa, dioleskan dahulu
gel untuk pengantar air ke sensor tersebut. Output yang dihasilkan dalam alat
prosonik adalah flow sebesar 7,625. Pemasangan alat tersebut dilakukan pada jam
12 siang, sehingga alat tersebut diambil pada keesokan harinya jam 12 siang
juga karena proses yang dibutuhkan selama 24 jam.
Selasa, 28 Agustus 2012
Pengambilan
alat prosonik dan mengambil data mentah dari alat tersebut untuk diketahui
keadaan water balance nya.
Rabu, 29 Agustus 2012
Pemasangan alat
prosonik (ultrasonic flow meter) dilaksanakan di Jalan Panglima Sudirman Utara.
Akan tetapi, pemasangannya bukan pada pipa DMA melainkan pipa zone transmisi
yang lebih besar dan mencakup beberapa wilayah. Dikarenakan kendala pada
pembukaan manhole maka pipa yang digunakan tepat diatas sungai kecil sebelah
warung sehingga mendapatkan aliran listrik di warung.
Kendala Pembukaan Manhole
Pemasangan Alat Prosonik di Jalan Panglima
Sudirman Utara
Lokasi yang
kedua terletak di Sungai Mahakam, Jalan Asahan. Pemasangan hydrins insertion
flow dilakukan pada lokasi tersebut. Pipa berdiameter 79 inchi tersebut juga
masih berhubungan dengan pipa zone yang berada di panglima sudirman. Pengukuran
water balance tidak menggunakan prosonik sebab output yang dihasilkan bukan
hanya debit saja melainkan juga tekanan aliran. Tetapi, keakuratan alat
prosonik lebih tinggi daripada insertion flow meter. Selain itu, bagian sensor
pada prosonik hanya ditempelkan di atas pipa sedangkan bagian sensor pada
hydrins dimasukkan di dalam pipa.
Alat Hydrins Insertion Flow
Multi Log sebagai Perekam Data melalui sms
Pemasangan Alat Hydrins Insertion Flow
Pemasangan Box untuk Keamanan Alat
Sebelum
dilakukan pengukuran menggunakan hydrins insertion flow, dilakukan penyettingan
input A ( ketebalan, jenis, dan diameter pipa), lalu pemasangan sensor di dalam
pipa untuk mengetahui kecepatan aliran (V). Dengan demikian akan diketahui flow
(Q) melalui multi log atau kunci logger.
Multi log juga berfungsi merekam debit dan tekanan yang dihasilkan melalui sistem
sms tanpa sumber listrik sehingga memudahkan karyawan PDAM untuk mengetahui
output yang dihasilkan dengan jarak jauh. Output yang dihasilkan tersebut
digunakan sebagai parameter untuk perencanaan pemasangan PRV di mainhole lokasi
panglima sudirman.